“DINAMIKA KEHIDUPAN”
“Hikmah Ciptaan Allah Yang Berupa Makhluk Hidup”
Makalah ini disusun untuk memenuhi
Tugas mata kuliah :
ILMU KALAM
Dosen Penbimbing :
Drs. H. M. Rifa’i, M.Pd.I
Disusun oleh :
NAMA : DEDIK MUKSINUN NAFI’
NPM : 09.01.2.5970
Fakultas Tarbiyah Prodi PAI Kelas G, Ploso - Nganjuk
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri
A. PEMBAHASAN.
Firman Allah :
Dari ayat diatas muncul statement, bahwa sebagian dari tanda - tanda kekuasaan Allah adalah Allah menciptakan makhluk hidup berpasangan, agar merasa tenang, saling mengasihi, dan saling menyayangi. Sungguh luar biasa Allah dalam memberikan kenikmatan – kenikmatan kepada makhluk-Nya, sebagian kecil diantara bukti pemberian Allah adalah menciptakan pasangan. Mulai dari hewan, tumbuhan, dan manusia, semua ada pasangannya. Seperti buah salak. Salak diciptakan Allah tidak bisa berbuah kalau bunganya tidak dijodohkan. Yaitu dengan cara mengambil serbuk bunga dari bunga salak laki-laki kemudian ditaburkan pada bunga salak perempuan, setelah ditaburkan barulah salak bisa berbuah, dan buahnya sangat bermanfaat. Belum lagi batang pohonnya, secara kasat mata batang pohon salak terlihat sangat mengerikan, karena penuh duri yang tajam – tajam. Namun itu sangat bermanfaat ketika ada Masjid atau rumah yang sering dihinggapi kelelawar dan kelelawar itu membuang sisa-sisa makanan atau kotorannya dilantai, sehingga lantai menjadi kotor dan najis. Maka batang pohon salak sangat bermanfaat. Atap yang biasa dihingapi kelelwar itu dipasang beberapa pohon salak, sehingga kelelawar tidak bisa lagi hinggap, dan tidak ada lagi kotoran dilantai.
Allah juga menciptakan manusia berpasangan, agar manusia merasa tenang dengan pasangannya. Saat masih bayi, pasangannya adalah ibu, semuanya tergantung pada ibu, ia akan sedih bila tidak ada ibunya. Ketika mulai menjadi anak (mulai tahu), pasangannya adalah teman bermain. Ia akan merasa tenang dan senang ketika bersama teman-teman bermainnya. Berbeda dengan remaja, disitu dia harus bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Remaja juga butuh pasangan, namun tidak semua yang mereka anggap pasangan itu benar. Karena ketika orang menginjak usia remaja hawa nafsunya sudah mulai tumbuh dan berkembang. Dia harus mulai mencari ilmu yang berkaitan dengan hawa nafsu, agar hawa nafsu bisa dikendalikan. Allah menciptakan hawa nafsu pada diri seseorang adalah sebuah hikmah yang besar, karena Allah jjuga menciptakan otak untuk berfikir. Hikmahnya adalah agar manusia berfikir “Mengapa ia senang tapi dilarang?... Mengapa ia puas tetapi ada yang membuat dirinya was-was?... Mengapa ketika ada senang pasti ada susah?...” Ini adalah paradigma yang harus dikaji secara komprehensif. Semua harus dikembalikan kepada Allah. Harus diyakini bahwa trainernya adalah Allah, dengan menjadikan iman dan taqwa sebagai tendensi.
Banyak orang yang stress karena merasa tidak bisa mendapatkan apa yang dia mau, sebab dia tidak atau belum bisa berfikir bahwa Allah yang memberi apa yang ia mau. Padahal firman Allah sudah jelas :
(Q.S Ath-Tholaq : 3) ويرزقه من حيث لا يحتسب
Sebenarnya hidup ini sangat indah bila disadari dan diyakini bahwa Allah-lah yang mengatur. Dengan mensyukuri semua pemberian-Nya, dan pasrah dengan semua kehendak-Nya. Namun, pasrah harus didahului dengan berusaha.
الانسان بالتخيير والله بالتقدير
Manusia harus berusaha untuk mendapatkan yang terbaik, harus berusaha agar bisa bertahan hidup, berusaha menjaga kesehatan agar bisa beribadah dengan tenang, berusaha menjaga tanggung jawabnya sebagai Hamba, Makhluk, Insan, dan Kholifah. Barulah dipasrahkan dan disyukuri. Namun sangat berat menjalani semua ini, karena, sedikit hamba Allah yang mau bersyukur. Seperti dalam firman-Nya:
(Q.S As-Saba’ : 13)وقليل من عبادي الشكور
Tetapi sesuatu yang berat, sesuatu yang sulit, bila dijalani akan berakhir dengan kemudahan dan kebahagiaan. Seperti dalam firman-Nya :
Q.S Al-Insyirah : 6)ان مع العسر يسرا
B. KESIMPULAN
Semua yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya adalah kenikmatan bila hamba mau menyadari dan mensyukuri. Namun tidak semuanya bisa, karena :
Berat…
Hidup dalam nahkoda kebenaran memang berat…
Berat…
Menyadari Apa?.... Siapa?... Dimana?... Kemana?... Untuk apa?... memang berat..
Bila ingin ketenangan, kedamaian, kemudahan, kebahagiaan, tanamkan dalam hati bahwa semua ini adalah milik Allah. Allah yang memberi. Allah yang mengatur, Allah yang menghendaki, Allah segala-galanya. Dunia adalah tempat, bukan pemberi juga bukan pemuas.
“Hikmah Ciptaan Allah Yang Berupa Makhluk Hidup”
Makalah ini disusun untuk memenuhi
Tugas mata kuliah :
ILMU KALAM
Dosen Penbimbing :
Drs. H. M. Rifa’i, M.Pd.I
Disusun oleh :
NAMA : DEDIK MUKSINUN NAFI’
NPM : 09.01.2.5970
Fakultas Tarbiyah Prodi PAI Kelas G, Ploso - Nganjuk
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri
A. PEMBAHASAN.
Firman Allah :
Dari ayat diatas muncul statement, bahwa sebagian dari tanda - tanda kekuasaan Allah adalah Allah menciptakan makhluk hidup berpasangan, agar merasa tenang, saling mengasihi, dan saling menyayangi. Sungguh luar biasa Allah dalam memberikan kenikmatan – kenikmatan kepada makhluk-Nya, sebagian kecil diantara bukti pemberian Allah adalah menciptakan pasangan. Mulai dari hewan, tumbuhan, dan manusia, semua ada pasangannya. Seperti buah salak. Salak diciptakan Allah tidak bisa berbuah kalau bunganya tidak dijodohkan. Yaitu dengan cara mengambil serbuk bunga dari bunga salak laki-laki kemudian ditaburkan pada bunga salak perempuan, setelah ditaburkan barulah salak bisa berbuah, dan buahnya sangat bermanfaat. Belum lagi batang pohonnya, secara kasat mata batang pohon salak terlihat sangat mengerikan, karena penuh duri yang tajam – tajam. Namun itu sangat bermanfaat ketika ada Masjid atau rumah yang sering dihinggapi kelelawar dan kelelawar itu membuang sisa-sisa makanan atau kotorannya dilantai, sehingga lantai menjadi kotor dan najis. Maka batang pohon salak sangat bermanfaat. Atap yang biasa dihingapi kelelwar itu dipasang beberapa pohon salak, sehingga kelelawar tidak bisa lagi hinggap, dan tidak ada lagi kotoran dilantai.
Allah juga menciptakan manusia berpasangan, agar manusia merasa tenang dengan pasangannya. Saat masih bayi, pasangannya adalah ibu, semuanya tergantung pada ibu, ia akan sedih bila tidak ada ibunya. Ketika mulai menjadi anak (mulai tahu), pasangannya adalah teman bermain. Ia akan merasa tenang dan senang ketika bersama teman-teman bermainnya. Berbeda dengan remaja, disitu dia harus bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Remaja juga butuh pasangan, namun tidak semua yang mereka anggap pasangan itu benar. Karena ketika orang menginjak usia remaja hawa nafsunya sudah mulai tumbuh dan berkembang. Dia harus mulai mencari ilmu yang berkaitan dengan hawa nafsu, agar hawa nafsu bisa dikendalikan. Allah menciptakan hawa nafsu pada diri seseorang adalah sebuah hikmah yang besar, karena Allah jjuga menciptakan otak untuk berfikir. Hikmahnya adalah agar manusia berfikir “Mengapa ia senang tapi dilarang?... Mengapa ia puas tetapi ada yang membuat dirinya was-was?... Mengapa ketika ada senang pasti ada susah?...” Ini adalah paradigma yang harus dikaji secara komprehensif. Semua harus dikembalikan kepada Allah. Harus diyakini bahwa trainernya adalah Allah, dengan menjadikan iman dan taqwa sebagai tendensi.
Banyak orang yang stress karena merasa tidak bisa mendapatkan apa yang dia mau, sebab dia tidak atau belum bisa berfikir bahwa Allah yang memberi apa yang ia mau. Padahal firman Allah sudah jelas :
(Q.S Ath-Tholaq : 3) ويرزقه من حيث لا يحتسب
Sebenarnya hidup ini sangat indah bila disadari dan diyakini bahwa Allah-lah yang mengatur. Dengan mensyukuri semua pemberian-Nya, dan pasrah dengan semua kehendak-Nya. Namun, pasrah harus didahului dengan berusaha.
الانسان بالتخيير والله بالتقدير
Manusia harus berusaha untuk mendapatkan yang terbaik, harus berusaha agar bisa bertahan hidup, berusaha menjaga kesehatan agar bisa beribadah dengan tenang, berusaha menjaga tanggung jawabnya sebagai Hamba, Makhluk, Insan, dan Kholifah. Barulah dipasrahkan dan disyukuri. Namun sangat berat menjalani semua ini, karena, sedikit hamba Allah yang mau bersyukur. Seperti dalam firman-Nya:
(Q.S As-Saba’ : 13)وقليل من عبادي الشكور
Tetapi sesuatu yang berat, sesuatu yang sulit, bila dijalani akan berakhir dengan kemudahan dan kebahagiaan. Seperti dalam firman-Nya :
Q.S Al-Insyirah : 6)ان مع العسر يسرا
B. KESIMPULAN
Semua yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya adalah kenikmatan bila hamba mau menyadari dan mensyukuri. Namun tidak semuanya bisa, karena :
Berat…
Hidup dalam nahkoda kebenaran memang berat…
Berat…
Menyadari Apa?.... Siapa?... Dimana?... Kemana?... Untuk apa?... memang berat..
Bila ingin ketenangan, kedamaian, kemudahan, kebahagiaan, tanamkan dalam hati bahwa semua ini adalah milik Allah. Allah yang memberi. Allah yang mengatur, Allah yang menghendaki, Allah segala-galanya. Dunia adalah tempat, bukan pemberi juga bukan pemuas.

Komentar
Posting Komentar